Intervensi Pendidik Sebaya Meningkatkan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Gizi Seimbang pada Remaja di MTsN Model Limboto

Authors

  • Nuryani Nuryani Gorontalo University
  • Yeni Paramata

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.ijhn.2018.005.02.4

Keywords:

knowledge, attitude, behavior, balanced nutrition, peer educator

Abstract

Abstrak

Periode remaja dikategorikan kelompok rawan masalah gizi dan mempunyai risiko kesehatan tinggi disebabkan pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Remaja cenderung mudah mengikuti pengaruh teman sebayanya, sehingga pendekatan positif berupa kelompok pendidik sebaya diharapkan mampu memperbaiki sikap dan perilaku gizi seimbang pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menilai perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku gizi seimbang remaja setelah diberikan edukasi dari kelompok teman sebaya. Metode penelitian adalah quasy experiment dengan rancangan two group pre-post test design. Penelitian dilakukan di MTS Negeri Model 1 Limboto. Pengambilan sampel secara accidental sampling. Sampel untuk kelompok educator sebanyak 30 siswa, sementara yang menjadi sasaran target remaja kelompok peer educator sebanyak 128 siswa. Variabel penelitian meliputi pengetahuan, sikap dan perilaku gizi seimbang dikumpulkan sebelum dan setelah pemberian edukasi gizi. Analisis data menggunakan uji paired t-test untuk membandingkan skor masing–masing variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok remaja peer educator terjadi peningkatan skor pengetahun 28,77 ± 23,58 (p-value=0,000), skor sikap 4,72 ± 5,99 (p-value=0,000), skor perilaku gizi seimbang 7,56 ± 8,26 (p-value=0,000), sementara pada kelompok remaja sasaran kelompok peer educator terjadi peningkatan skor pengetahun 2,17 ± 15,05 (p-value=0,104), skor sikap 0,86 ± 6,57 (p-value=0,140) dan skor perilaku gizi seimbang 1,14 ± 9,97 (p-value=0,198). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terjadi peningkatan skor pengetahuan, sikap, dan perilaku gizi seimbang secara signifikan pada kelompok peer educator, namun tidak signifikan pada kelompok sasaran peer educator.

Kata kunci: pengetahuan, sikap, perilaku, gizi seimbang, peer educator

 

Abstract

Adolescence period is categorized as a group prone to nutritional problems and has high health risk caused by rapid growth and development. Adolescents tend to follow their peers’ influence, thus a positive approach in a form of peer educators is expected to improve attitudes and behavior on balanced nutrition among adolescents. The study aims to assess the changes of knowledge, attitudes, and behavior about balanced nutrition in adolescents after given education from peer groups. The research method used was quasy experiment with two group pre-post test design. The study was conducted in Islamic Junior High School 1 Limboto. Sampling was taken by accidental sampling. The sample for peer educators was as many as 30 students, while the targeted adolescents of the peer educators were 128 students. The research variables including knowledge, attitudes, and behavior on balanced nutrition were collected before and after the provision of nutritional education. Data analysis was using paired t test to compare the scores of each variable. The results showed that in the peer educator there were increases in knowledge score 28.77 ± 23.58 (p-value=0.000), attitude score 4.72 ± 5.99 (p-value=0.000), behavior score 7.56 ± 8.26 (p-value=0,000), while in the peer educator target group, there were increases on knowledge score 2.17 ± 15.05 (p-value=0.104), attitude score 0.86 ± 6.57 (p-value=0.140) and behavior score 1.14 ± 9.97 (p-value=0.198). It is concluded that there are significant increases in the scores of knowledge, attitudes, and behavior about balanced nutrition in the peer educator group, but not significant in the peer educator target group.

Keywords: attitude, balanced nutrition, behavior, knowledge, peer educator


References

  • do Amarel e Melo GR, de Carvalho Silva Vargas F, dos Santos Chagas CM, Toral N. Nutritional interventions for adolescents using information and communication technologies (ICTs): A systematic review. Plos one. 2017; 12(9): 1- 12.
  • Indriasari R and Nuryani G. Training for nutrition ambassador among junior high school students to promote the Indonesian dietary guidelines. Malay-sian Journal of Nutrition. 2017; 23 (sup. Abstract): s94.
  • Islam MS, Rahman SS, Kamruzzaman M, Raza MS, Saifuzzaman M, Aktar MJ, Hossain MS. Impact of nutrition education on nutritional status of adolescent girls in South-west Region of Bangladesh. American Journal of Nutrition and Food Science. 2015; 2(1): 1 – 6.
  • Ramrao GS. Impact of nutrition education on adolescent girls of Purna Maharashtra. Adv appl sci res.2013; 4(1): 386-391.
  • Anggraeni NA dan Sudiarti T. Faktor dominan konsumsi buah dan sayur pada remaja di SMPN 98 Jakarta. Indonesian journal of human nutrition. 2018; 5(1): 18 – 32.
  • Departemen Kesehatan RI. Riset Ke-sehatan Dasar (Riskesdas) Laporan Nasional 2013. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2014.
  • Kalsum U dan Halim R. Kebiasaan sarapan pagi berhubungan dengan ke-jadian anemia pada remaja di SMA Negeri 8 Muaro Jambi. Jurnal pene-litian universitas jambi seri sains. 2016; 18(1): 09 – 19.
  • Kelishadi R, Shahsani A, Shams B, Ahadi Z, Motlagh M, Kasaeian A, et al. Meal Frequency in Iranian Children and Adolescents at National and Sub-National Levels: The CASPIAN-IV Study. Iran J Public Health. 2015; 44(1): 53 – 61.
  • Renjini MR. A study on the impact of nutrition education programme con-ducted for adolescent girls and parents of Changanacherry Taluk of Kottayam district. International Journal of Scientific and Research Publications. 2014; 4(1): 1 – 3.
  • Arshi S, Ghanbari B, Nemati K, Ekhtiari YS, Torkaman-nejad S, Kolahi A-A. Nutritional Behaviors Pattern of High School Girls in North of Tehran. Community Health 2015; 1(2): 99 – 110.
  • Karimi-Shahanjarini A, Omidvar N, Bazargan M, Rashidian A, Majdzadeh R, Shojaeizadeh D. Iranian female adolescent's views on unhealthy snacks consumption: a qualitative study. Iranian J Publ Health. 2010; 39(3) : 92.
  • Braithwaite I, Stewart AW, Hancox RJ, Beasley R., Murphy R, Mitchell EA Fast-food consumption and body mass index in children and adoles-cents: an international cross-sectional study. Biomed journal. 2014; 4: 1–10.
  • Nuryani. Asupan zat gizi dan hubungannya dengan status gizi pada remaja putrid. Jurnal mitra kesehatan. 2017; 1(1): 51 – 60.
  • Robinson T. Applying the socio-ecological model to improving fruit and vegetable intake among low-income African Americans. J Community Health. 2008 ; 33(6): 395 – 406.
  • Widyastuti N, Dieny FF, Fitranti DY. Asupan lemak jenuh dan serat pada remaja obesitas kaitannya dengan sindrom metabolik. Jurnal gizi klinik Indonesia. 2016; 12(4): 131 – 137.
  • Kementrian Kesehatan RI.Pedoman Umum Gizi Seimbang. Jakarta: Direk-torat Jendral Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak; 2015.
  • Sulistyoningsih H. Gizi untuk Kese-hatan Ibu dan anak. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2012.
  • Notoatmodjo S. Perilaku Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT Rineka Cipta; 2007.
  • Rinanti OS. Hubungan asupan zat gizi makro dan pengetahuan gizi seimbang dengan status gizi siswa-siswi di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura. [Skrip-si]. Surakarta: Universitas Muham-madiyah Surakarta; 2014.
  • Puji W, Pranot HH, Afriani LD. Hubungan antara pengetahuan tentang gizi seimbang dengan perilaku pe-menuhan gizi seimbang pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ungaran. . Jurnal Gizi dan Kesehatan. 2012. available from: http://ejournalnwu. ac.id/article/view/1448519480
  • Putri N, Ernawati N, Albiner S. Perilaku konsumsi gizi seimbang dan status gizi pada remaja putri di SMAN 1 Tarutung tahun 2012. Medan: Universitas Sumatra Utara; 2012.
  • Syam A. Asosiasi body image, perilaku gizi seimbang dengan status gizi mahasiswa baru FKM Unhas. Prodi Ilmu Gizi FKM UH (ed). Makassar; 2012.
  • Contento IR. Nutrition education: Linking research, theory, and practice: Jones & Bartlett Learning. 2007; 15-16: 316 – 319.
  • Savage A, Februhartanty J, Worsley A. Adolescent women as a key target population for community nutrition education programs in Indonesia. Asia pac j clin nutr. 2017; 26(3): 484 – 493.
  • Yeung WLTL. Nutrition education for adolescents: Principals’ views. Asia Pac J Clin Nutr. 2011; 20(1): 87 – 94.
  • Mahdali MI, Indriasari R, Thaha R. Efek edukasi gizi terhadap penge-tahuan, sikap serta perubahan perilaku remaja obesitas di Kota Gorontalo. [Tesis]. Makassar: Universitas Hasa-nuddin; 2013.
  • Silalahio V, Aritonang E, Ashar T. Potensi pendidikan gizi dalam me-ningkatkan asupan gizi pada remaja putri yang anemia di Kota Medan. Jurnal kesehatan masyarakat. 2016; 11(2): 96-102.
  • Nurmasyita, Widjanarko B, Marga-wati A. Pengaruh intervensi pendi-dikan gizi terhadap peningkatan pe-ngetahuan gizi, perubahan asupan zat gizi dan indeks massa tubuh remaja kelebihan berat badan. Jurnal gizi Indonesia. 2015; 4(1): 38 – 47.
  • Aisah S, Sahar J, Hastono SP. Pengaruh edukasi kelompok sebaya terhadap perubahan perilaku dan pen-cegahan anemia gizi besi pada wanita usia subur di Kota Semarang. Semarang: Prosiding seminar nasional Unimus; 2010; 119-127.
  • Aliya H dan Muwakhidah. Pengaruh pendidikan gizi dengan media audio kinestetik (senam dan lagu pesan gizi seimbang) terhadap peningkatan pe-ngetahuan gizi seimbang pada anak SD Muhammadiyah 4 Kandangsapi Surakarta. Jurnal Kesehatan. 2017; 10(2): 58 – 65.
  • Yurni AF dan Sinaga T. Pengaruh pendidikan gizi terhadap pengetahuan danpraktik membawa bekal menu seimbang Anak SekolahDasar. Media Gizi Indonesia. 2017; 11(2): 183–190.
  • Irnani H dan Sinaga T. Pengaruh pendidikan gizi terhadap pengetahuan, praktik gizi seimbang dan status gizi pada anak Sekolah Dasar. Jurnal Gizi Indonesia. 2017; 6(1): 58 – 64.
  • Nuryanto, Pramono A, Puruhita N, Muis SF. Pengaruh pendidikan gizi terhadap pengetahuan dan sikap ten-tang gizi anak Sekolah Dasar. Jurnal Gizi Indonesia. 2014; 3(1): 32 – 36.
  • Krolner R, Rasmussen M, Brug J, Klepp K, Wind M, Due P. Deter-minants of fruit and Vegetable Consumption Among Children and Adolescents: A Review of the Lite-rature. Part II: Qualitative Studies. Int J Behav Nutr Phys Act. 2011; 8 (112): 1-38.
  • Departemen Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Laporan Nasional 2007. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2009.
  • Departemen Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Laporan Nasional 2010. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2011.
  • Rusdianty S. Analisis faktor yang memengaruhi kejadian obesitas pada remaja di Kabupaten Gorontalo. [Skripsi]. Limboto: Universitas Gorontalo; 2017.
  • Safitri NRD. Pengaruh edukasi gizi dengan ceramah dan booklet terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap gizi remaja overweight [artikel penelitian]. Semarang: Universitas Diponegoro; 2016.
  • Djafar M. Dampak pengetahuan dan sikap terhadap tindakan kader pos-yandu tentang pedoman umum gizi seimbang (PUGS) di Pondok Betung Pondok Aren. Jurnal Ilmiah Widya. 2014. 2(2); 21 – 25.
  • Fauzi CA. Analisis pengetahuan dan perilaku gizi seimbang menurut pedoman umum gizi seimbang (PUGS) pada Siswa SMPN 107 Jakarta Tahun 2009. [Skripsi]. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah; 2010.
  • Candra AA, Setiawan B dan Damanik MRM. Pengaruh pemberian makanan jajanan, pendidikan gizi, dan suple-mentasi besi terhadap status gizi, pengetahuan gizi, dan status anemia padasiswaSekolahDasar. Jurnal Gizi dan Pangan. 2013; 8(2): 103 – 108.
  • Hermina dan Prihatini S. Pengem-bangan media poster sebagai alat bantu edukasi gizipada remaja terkait keluarga sadar gizi (KADARZI). Penelitian Gizi dan Makanan. 2016; 39(1): 15 – 26.
  • Shirazi MG, Kazemi A, Mostafavi F, Kelishadi R. A nutrition education intervention trial for adolescent girls in Isfahan: Study Design and Protocol. Int J Pediatr. 2016; 4(11): 3847 – 3857.
  • In-Iw S, Saetae T, Manaboriboon B.. The effectiveness of school-based nutritional education program among obese adolescents: a randomized controlled study. International Journal of Pediatrics. 2012; volume 2012: 1–5.
  • Owais A, Schwartz B, Kleinbaum DG, SuchdevPS, Faruque ASG, Das SK, Rahman S,Stein A. A nutrition education programin rural Bangladesh was associated withimproved feeding practice but not with childgrowth. American Society for Nutrition. 2017; 147(5):948–954.

Downloads


Published

2018-12-31

How to Cite

1.
Nuryani N, Paramata Y. Intervensi Pendidik Sebaya Meningkatkan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Gizi Seimbang pada Remaja di MTsN Model Limboto. IJHN [Internet]. 2018 Dec. 31 [cited 2024 Apr. 26];5(2):96-112. Available from: https://ijhn.ub.ac.id/index.php/ijhn/article/view/295

Issue


Section

Articles