Perbedaan Aktivitas Antioksidan Kecambah Beras Coklat (Oryza Sativa L.) Berdasarkan Lama Proses Elisitasi dan Waktu Perkecambahan
DOI:
https://doi.org/10.21776/ub.ijhn.2017.004.02.5Abstract
AbstrakÂ
Antioksidan adalah zat yang dapat menangkal radikal bebas. Salah satu cara meningkatkan aktivitas antioksidan adalah dengan elisitasi dan perkecambahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan kecambah beras coklat berdasarkan lama elisitasi dan perkecambahan. Penelitian ini menggunakan studi eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor yaitu lama elisitasi dan lama perkecambahan, terdiri dari enam kelompok perlakuan yaitu 12 jam elisitasi 24 jam perkecambahan, 18 jam elisitasi 24 jam perkecambahan, 24 jam elisitasi 24 jam perkecambahan, 12 jam elisitasi 36 jam perkecambahan, 18 jam elisitasi 36 jam perkecambahan, dan 24 jam elisitasi 36 jam perkecambahan yang diulang sebanyak tiga kali. Sampel yang digunakan adalah beras coklat varietas mentik. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (1,1-Diphenyl-pycryl-hydracil). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan aktivitas antioksidan kecambah beras coklat berdasarkan lama elisitasi dan perkecambahan pada semua perlakuan dengan nilai p=0,029 (Anova,p<0,05). Perbedaan signifikan pada perlakuan 18 jam elisitasi 24 jam perkecambahan, 24 jam elisitasi 24 jam perkecambahan dengan perlakuan terbaik 24 jam elisitasi 24 jam perkecambahan sebesar 15,91% Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan aktivitas antioksidan kecambah beras coklat berdasarkan lama elisitasi dan perkecambahan. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada masyarakat untuk mengonsumsi kecambah beras coklat sebagai bahan pangan mengandung antioksidan.
Kata Kunci: Aktivitas Antioksidan; Kecambah Beras Coklat; Elisitasi; Kitosan; Perkecambahan
Â
 Abstract
Antioxidants are substances that can counteract free radicals. One way to improve antioxidant activity is the elicitation and germination. This study aims to determine the antioxidant activity of brown rice sprouts based on the length of the elicitation and germination. This study uses an experimental study with a randomized block design (RAK) composed by two factors, elicitation and germination time which consists of six treatments: 12 hours of elicitation 24 hours of germination, 18 hours of elicitation 24 hours of germination, 24 hours elicitation 24 hours of germination, 12 hour elicitation germination 36 hours, 18 hours elicitation germination 36 hours, and 24 hours of elicitation 36 hours of germination were repeated three times. The samples used were Mentik variety brown rice. The antioxidant activity test of this research is the method of DPPH (1,1-Diphenyl-pycryl-hydracil). The results showed that there are differences in antioxidant activity of germinated brown rice based on the length of elicitation and germination in all treatments with p=0.029 (ANOVA, p<0.05). There are significant differences in treatment 18 hours of elicitation 24 hours of germination and 24 hours elicitation 24 hours of germination with the best treatment that is 24 hours elicitation 24 hours of germination with the antioxidant activity of 15.91%. It is concluded that there is a difference in the antioxidant activity of germinated brown rice based on the length of elicitation and germination. Based on the research results, it is suggested to the public to consume germinated brown rice as foodstuffs containing antioxidants
Keywords: Antioxidant Activity; Germinated Brown Rice; Elicitation; Chitosan; Germination
Downloads
Published
How to Cite
License
This work is licensed under a
Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Most read articles by the same author(s)
- Laksmi Karunia Tanuwijaya, Lydia Gresari Sembiring, Cleonara Yanuar Dini, Eva Putri Arfiani, Yudi Arimba Wani, Sisa Makanan Pasien Rawat Inap: Analisis Kualitatif , Indonesian Journal of Human Nutrition: Vol. 5 No. 1 (2018)
- Yosfi Rahmi, Yudi Arimba Wani, Titis Sari Kusuma, Syopin Cintya Yuliani, Gita Rafidah, Tyska Aulia Azizah, Profil Mutu Gizi, Fisik, dan Organoleptik Mie Basah dengan Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera) , Indonesian Journal of Human Nutrition: Vol. 6 No. 1 (2019)
- Jaya Mahar Maligan, Devitasari Dian Pratiwi, Tri Dewanti Widyaningsih, Studi Preferensi Konsumen terhadap Nasi Putih dan Nasi Jagung Putih pada Pekerja Wanita di Kantor Pemerintah Kota Malang , Indonesian Journal of Human Nutrition: Vol. 6 No. 1 (2019)
- Yudi Arimba Wani, Amelia Farina, Endang Sri Wahyuni, Peningkatan Kadar Kalsium dengan Penambahan Tepung Wijen pada Cake Ampas Tahu , Indonesian Journal of Human Nutrition: Vol. 2 No. 2 (2015)
- Yudi Arimba Wani, Hamam Hadi, Perbandingan Perkembangan Motorik Anak Usia 1-3 Tahun dengan Berat Badan Kurang Pendek dan Tidak Pendek , Indonesian Journal of Human Nutrition: Vol. 5 No. 1 (2018)